Jumat, 03 Januari 2014

Acong dan TUHAN

Acong adalah seorang tukang besi, yang sangat polos dan sangat sederhana. Setiap hari, jika hendak pulang dari tokonya, acong akan menyisakan waktunya untuk berdiri di depan gereja. Hingga suatu hari, seorang bapak mendatanginya.

Bpk: acong, kamu ngapain datang terus ke depan gereja?
Acong: oe berdoa sama Tuhan. Oe mau dekat sama Tuhan.
Ya, begitulah acong. Bahkan dengan doa yang sesingkat, "Tuhan, ini oe, acong", ia sangat percaya, ia bisa dekat dengan Tuhan.

12 tahun, hidup seperti ini ia jalankan. Hingga suatu hari, acong terkena penyakit parah dan keadaannya semakin kritis. Acong sangat takut, tapi tidak meninggalkan doanya...
"Tuhan, ini oe, acong"

Suatu saat, acong tidur, dan mimpi dirinya yang sedang terbaring di atas tempat tidur. Tak berapa lama kemudian, tampaklah cahaya putih sangat terang, dan tampak pulalah Tuhan berdiri disebelah tempat tidurnya. Tuhan mendekat kepadanya, memegang keningnya, dan berkata, "Acong ini oe"

Acong sangat senang dan ingin memeluk.Nya. Namun ketika Acong terbangun, tak ada seorang pun yang ada didalam ruangan tersebut. Seorang suster masuk ke ruangan acong untuk pemeriksaan rutin dan panik ketika melihat acong yang sudah melepas alat-alat medisnya dan tampak mondar-mandir didalam ruangan. Sang suster memanggil dokter, yang juga tak kalah panik, ketika melihat banyak darah dari tangan bekas jarum infus yang sudah memenuhi lantai kamar. Segala jenis pemeriksaan dilakukan kepada Acong. Ketika pemeriksaan selesai, dokter dan suster hanya terdiam
ACONG SEMBUH TOTAL.
(@GII SETRASARI HOK IM TONG, Bandung)

Mungkin kita tak sepolos atau tak harus sepolos Acong. Tapi, jika niat kita sekuat niat Acong, kasih karunia Tuhan juga tak jauh dari kita.
Selamat tahun baru 2014 buat kita semua. Semoga harapan kita tahun ini dapat tercapai dan damai sejahtera menyertai kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blue Fire Pointer